Sunday, March 24, 2013

Godta Vercetti: Jontor to Jontor Gonsales

Monyet ! gerbang depan rumah saya rontok.

Saya lagi jenuh maksimal di Lost Vestize. Sehari - hari tak tahu apa yang musti dilakukan karena tidak ada yang dilakukan sementara badan semakin hari semakin terasa berat. Pengaruh umur yang berlalu lebih cepat sepertinya. 

Sekarang hari Selasa. Rabu saya akan pulang. Tak ada kuliah, tak ada kegiatan, hanya lagu dan pemandangan meteor jatuh yang kadang mengarah ke kepala saya. Mudah saja. Musim meteor jatuh seperti sekarang, saya hanya butuh raket tennis. Seru coy. Tempo waktu ada meteor yang mengarah ke saya. Saya smash. Saya balikin lagi ke Zeus.

Hari Rabu pun datang. Pagi sebangun tidur kata pertama yang saya ucapkan "nenek - nenek makan bata~ mau pulang aja ke Artavirta." Saya pulang menempuh 200 km hanya dengan 20 menit. Bermodalkan lambai - lambai ke pesawat UFO yang sedang patroli.

Si supir UFO baik. Dia mengizinkan saya menumpang di pesawat UFO. Lalu saya menunjukan jari ke arah Artavirta untuk pulang. Pengendara UFO itu-pun bilang "okghe" sambil membalas dengan jempol.

Tak butuh waktu lama. Seperti yang saya katakan. 20 menit perjalanan, sampailah saya di Artavirta. Terima kasih. Terima kasih banyak.

"Saya mau mencari kegiatan di Artavirta." adalah sebuah monolog saya begitu sampai di Artavirta.

Sesampainya di sana jam 1 siang. Saya langsung mencuri ayam bangkok liar untuk ikut kompetisi sabung ayam. Lumayan kalo menang. Saya menamakan ayam tersebut Si Mamat. Ga jadi. Udah banyak. Ganti. Si Jontor.

Singkat begini ceritanya;
Lawan pertama Jontor adalah Soleh. Jontor menang. Dan begitu seterusnya sampai si Jontor juara karena mengalahkan ayam - ayam berinisial. X, Y, Z, A, B, C, D berturut - turut. Saya sebagai pengasuh Jontor dapet piala. Dapet uang 3 miliar.
Kau tahu, ini adalah sebuah keberuntungan. Jontor hanya ayam bangkok biasa yang saya siram pake minyak tawon sebotol. Dalam 2 jam dia menjadi ayam yang menakutkan bagi lawan - lawannya. 

Hehe, saya kaya. Saya gunakan 3 miliar tersebut untuk membeli binatang langka. Harimau amfibi. Harimau yang bisa hidup di air, udara, dan darat. Ia hampir seperti avatar jika saja ia adalah pengendali api. Itulah yang kemudian mungkin menjadi kendaraan sehari - hari saya. Saya namakan dia Jontor Gonsales. Alasannya; dia adalah hasil dari kontribusi Jontor. Di awal kepemilikan saya atas harimau tersebut, ia sangat sulit diatur. Dia masih hiperaktif.

"Monyet ! gerbang depan rumah saya rontok." Adalah hasil kelakuan Jontor Gonsales.

No comments:

Post a Comment