Wednesday, March 6, 2013

Godta Vercetti: Masuk Kelas

"please don't fucking kill me !!"

Niatnya malem - malem mau nonton bola. Tidur kelamaan, bangun - bangun lantas mati gaya. Cek jadwal kuliah, diriku harus berangkat segera. Gagak berdiri tak lupa membuang tainya. (?)

Perjalanan jauh. Tak ada rajawali, tak ada vespa cengeng, tak ada kelinci pinjeman. Kakipun saya andalkan. Masih ada ojek. Ojek di sini kendaraannya pegasus coy. "Berangkat pak. Ngebut pak. Saya telat."

Saya bergegas ke kelas. Berjalan cepat semenjak turun dari ojek pegasus. Saya hampir telat. Telat sih sebenernya, cuma dosennya pemaaf.

Di kelas si dosen menerangkan bagaimana kita harus mencabut bulu hidung. Katanya "tak satupun cara untuk mencabut bulu hidung itu legal." Kau bercanda ah, Pak. Dia menambahkan "saya serius, kau kehilangan beberapa syaraf jika terus mencabuti bulu hidung."

Dia menjelaskan tentang banyak hal. Sekalipun saya menceritakannya kau yang membaca tak akan paham. Ini terkait apa yang saya pelajari. Menggaruk negeri. Sebabnya: negeri saya yang sedang alergi kambuhan. Saya sudah menjelaskan saat saya datang di Lost Vestize.

Kuperhatikan wajah dosen itu serius sekali. Alisnya tiba - tiba nyambung !!! Tadinya ngga ! Sekarang alisnya nyambung ! Puji Tuhan itu alis apa ulet keket ? Tak masalah lah. Yang membuatnya bermasalah dosen itu seketika menatap saya yang kebetulan duduk di depan. Oh tidak dia mengeluarkan pisau. Jangan bunuh saya. Saya baru lolos dari medan perang kemarin. Pak !!! Jangan !!!

Ternyata dia ingin membelah diri. Setelah ditelaah, dia adalah manusia dari subspesies amuba. Atau cacing. Ia ingin menggandakan dirinya. Entah apa tujuannya, belahan dirinya yang satu lagi keluar dari kelas. Tak lama setelah itu kelas dibubarkan. Saya pulang. Kali ini berjalan kaki.

Sedikit gambaran tentang rute yang saya gunakan untuk berjalan kaki. Saya harus melalui jembatan penyebrangan. Turun, berjalan sedikit di pinggir jalan raya utama sebelum belok kiri masuk jalan kecil. Lalu masuk goa rahasia yang dipenuhi oleh gambar hologram wanita cantik  yang rasanya saya pernah mengenalnya, entah siapa. Keluar dari goa saya harus melalui tempat pembuangan mobil - mobil tua. Beserta manusia - manusia jenis kerdil yang suka nongkrong di tempat tersebut. Barulah saya menemui Love Street. Berjalan sedikit ke dalam. Persis di depan sarang naga mini. Di situlah tempat saya tinggal sementara.

Saya sampai.



No comments:

Post a Comment