Tuesday, August 6, 2013

Godta Vercetti: "Aku Malah Keluar Labirin, Rek"

Kan sebelumnya saya ceritain. Saya jalan - jalan di labirin dengerin suara perempuan teriak - teriak minta tolong. Saya kan niatnya nolong tuh, eh dia suaranya lama -lama ilang. Bermodalkan lilin ya saya jalan aja terus. Makin jauh makin jauh makin jauh suaranya ilang. Ebangsat, ini mah saya tersesat namanya.

Yaudah lah, jalan aja terus. Di tengah jalan banyak tengkorak - tengkorak hidup. Dia ingin menyerang saya. Saya lari, kan ketakutan. Eterus saya jatoh kesandung pedang yang di episode sebelumnya nancep di kepala saya. Saya ambil itu pedang katana. Saya lawan tengkorak - tengkorak cemen itu kan. Yailah, sekali tebas mah pada rontok itu struktur tulang. Lalu setelah kemenangan melawan kira - kira 10 - 100 tengkorak itu, saya menobatkan diri saya sebagai ahli pedang. Anjir, kalo bahasa inggrisnya Blademaster. Katjau, status saya di mata saya sendiri jadi cool gilak. The Blademaster. Ahli cincang. Muke lo gw cincang !

Nah kan saya jalan aja terus setelah mengalahkan tengkorak. Terus terus terus, kiri kiri kiri. Wakhirnya saya ketemu ujung jalan. Cerah sekaleee. Dan saya keluar dari gua labirin. Sejenak saya berpikir "gimana itu nasib perempuan barusan ?" Saya meyakinkan diri bahwa dia sudah keluar dari labirin lebih awal daripada saya. "Kalo dia ketangkep tengkorak gimana?" Percayalah bahwa dia adalah perempuan perkasa. Karena, perempuan itu minta tolong yang suaranya kurang lebih begini nih :
"Tolong, saya ksatria perempuan lagi tersesat di labirin. Bantuin donk." Iya gitu, dia bilang dia kstaria. Dan dia ngomong "dong"nya "donk." Donk donk donk... Donkey? Keledai donk ??
Eh kan akhirnya saya keluar tuh. Saya lihat hutan rimba. Ternyata saya berada di sana. Wah, tempatnya mantap. Sejauh mata memandang banyak kupu - kupu, kadang komodo lewat, ada juga monyet monyet langka  yang saling sahut - menyahut..... "Sahuuut" bahasanyeeeh, sahutan kalbu??

Dan kita lanjutkan perjalanan menembus hutan belantara. Memegang katana. Memegang keyakinan untuk pulang membawa pengalaman seru. Tjailah, "pengalaman seruuu." Sok iye lo gak pantes ngomong gitu !








No comments:

Post a Comment