oleh: Cinta Marezi
Belakangan ini mungkin suka resah, atau bahkan kesel sama orang-orang yang sok banget pake bahasa asing. Misalnya ngetweet pake tulisan yang keliatannya bulet bulet doang sampe bahasa yang paling dianggap keren banget buat nyapa orang, "helllllllloooooo~"
Belakangan ini mungkin suka resah, atau bahkan kesel sama orang-orang yang sok banget pake bahasa asing. Misalnya ngetweet pake tulisan yang keliatannya bulet bulet doang sampe bahasa yang paling dianggap keren banget buat nyapa orang, "helllllllloooooo~"
......
Sebenarnya saya pernah nulis soal ini untuk tugas mata kuliah penulisan berita khas alias feature news. Dilema si bahasa asing yang katanya bisa melunturkan identitas bangsa Indonesia. Katanya siapa? ga tau.
Namanya hidup bagaikan baterai, ada positif dan negatif tetapi semua itu yang membuatnya saling melengkapi sama hal nya seperti si bahasa asing ini. Entah mengapa disebutnya bahasa asing padahal sekarang orang-orang bisa tahu kalo ngomong "I wannaa peeeee~" itu artinya dia pengen pipis, dan mereka tahu itu bahasa inggris.
Lalu untuk coba lebih ngerti si bahasa asing ini saya coba ngobrol sama seorang dosen Sastra Indonesia, di Universitas Padjadjaran, bernama Tatang Suparman. Ternyata Pak Tatang menilai pengetahuan masayarakat Indonesia terhadap bahasa masih kurang. Dasarnya orang menilai bahasa Indonesia terpengaruh sama bahasa asing yang tersirat pasti si "inggris". Sedangkan yang dimaksud bahasa asing sendiri dalam bahasa Indonesia itu ga cuman dari luar Indonesia, malah bahasa daerah itu sendiri.
Nah yang jadi soal, kadang banyak orang yang lebih ngerti pake bahasa Inggris dibandingkan pakai bahasa Indonesia. Saya lebih kenal istilah download daripada unduh, juga upload daripada unggah. Pak Tatang juga bilang itu salah satu faktor usia si Inggris yang jauh lebih tua dibandingkan Indonesia. Pengenalan satu istilah dalam bahasa Indonesia terkadang sulit karena Indonesia masih berkembang (terus dan terus). Contohnya, dulu katanya ga ada kata 'canggih' yang artinya 'modern', dulu kata canggih itu artinya 'bawel'.
Saya juga pernah mendengar pernyataan Remy Silado di salah satu seminar budaya yang diadakan di kampus yang berada di Jatinangor, bahwa sebagian besar juga bahasa Indonesia itu menyerap dari bahasa Inggris, Belanda, dan negara negara lainnya. Ia memberikan contoh dari bawah hingga atas atribut yang ia pakai semuanya berasal dari serapan bahasa luar. (Saya jadi curiga semua bahasa Indonesia itu serapan)
Karena negara kita masih terus berkembang, ga ada salahnya pake bahasa asing. Yang penting dipakai sesuai fungsinya, jangan buat keren-kerenan di twitter, apalagi buat sok akrab.
Kalau kata dosen senior di kampus saya "Berbahasa Indonesia lah dengan benar", bukan "baik dan benar". Karena kalau "baik" ada bahasa Indonesia yang "buruk". Kalau kata saya maksud baik disini "yang penting pesannya nyampe pak~maafin saya kalo tulisan saya mengenai bahasa ini masih pake bahasa Indonesia yang ga benar"
No comments:
Post a Comment